Daerah Padat Penduduk Jadi Sasaran Temuan Kasus TBC

Senin, 3 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Kemenkes

Foto: Kemenkes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berupaya menemukan lebih banyak kasus tuberkulosis (TBC) dengan optimalisasi deteksi dini atau skrining.

DARA | Upaya ini sejalan dengan Program Hasil Cepat Terbaik (PHCT) atau Quick Win penanganan tuberkulosis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Masyarakat yang tinggal di daerah padat penduduk menjadi sasaran utama dalam penemuan kasus TBC.

Investigasi kontak juga dilakukan oleh tenaga kesehatan atau kader, dengan minimal 8 orang diperiksa untuk setiap kasus TBC yang ditemukan.

Sekretaris Ditjen Penanggulangan Penyakit, dr. Yudhi Pramono, MARS, menjelaskan alasan pemilihan daerah padat penduduk sebagai fokus utama temuan kasus tuberkulosis.

Daerah padat penduduk memiliki kepadatan orang yang tinggi dalam ruang terbatas. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit TBC, yang menular melalui udara saat seseorang yang terinfeksi TBC batuk atau bersin.

Kepadatan penduduk berkaitan erat dengan tingginya angka kasus TBC, karena kondisi lingkungan tempat tinggal yang berpotensi mendukung penyebaran penyakit, terutama terkait sirkulasi udara yang buruk.

Terdapat sebuah studi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang ditulis oleh Triana Srisantyorini dkk., menganalisis kejadian TBC di DKI Jakarta dari 2017 hingga 2019. Studi tersebut menyatakan bahwa kepadatan penduduk memiliki korelasi yang signifikan dengan peningkatan kasus TBC.

Kondisi ini terjadi karena kepadatan penduduk dapat mempercepat penularan penyakit melalui udara atau droplet, seperti TBC. Semakin padat suatu wilayah, semakin mudah kuman menyebar dan terhirup oleh banyak orang.

Selain itu, kurangnya sirkulasi udara di daerah padat penduduk juga meningkatkan risiko infeksi dan mempercepat penyebaran penyakit.

Pemeriksaan tuberkulosis kini dapat dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), sebuah teknik yang mampu mendeteksi DNA Mycobacterium tuberculosis (MTB) secara in vitro.

dr. Yudhi Pramono menegaskan bahwa PCR TBC memiliki sensitivitas tinggi dan menjadi metode diagnostik cepat untuk TBC paru. PCR juga dapat mendeteksi resistensi MTB, yang tidak bisa ditemukan melalui metode mikroskopis (Bakteri Tahan Asam/BTA).

Cara kerja PCR TBC adalah dengan memperbanyak DNA secara enzimatis dan mendeteksi DNA Mycobacterium tuberculosis berdasarkan siklus termal.

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirjen P2P Nomor HK.02.02/III.1/936/2021, Tes Cepat Molekuler (TCM) ditetapkan sebagai alat diagnosis utama untuk TBC di Indonesia.

TCM adalah alat diagnostik cepat berbasis PCR yang mendeteksi bakteri MTB penyebab TBC. Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki sekitar 2.430 TCM yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.

Tes ini menggunakan sampel dahak, tetapi tidak semua pasien mampu mengeluarkan dahak, sehingga menjadi tantangan dalam diagnosis.

Untuk mengatasi kendala dalam pengambilan spesimen dahak, Indonesia kini tengah melakukan studi validasi klinis alat diagnostik PCR menggunakan spesimen dari tongue swab (usap lidah).

Penelitian ini diperkirakan selesai pada Februari 2025, dan dilakukan oleh Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dengan dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation.

Penelitian masih berlangsung di Unpad dan UNS, bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation. Jika validasi berhasil, inovasi ini akan menjadi solusi dalam pengambilan spesimen yang lebih mudah, dibandingkan dengan spesimen dahak yang sulit diperoleh.

Sebagai bagian dari Quick Win Kesehatan, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan insidensi TBC dan meningkatkan deteksi dini melalui berbagai strategi, termasuk optimalisasi skrining di daerah padat penduduk untuk menemukan lebih banyak kasus TBC sejak dini, penguatan layanan diagnostik dengan teknologi PCR dan TCM yang lebih cepat dan akurat, percepatan penelitian inovasi diagnosa berbasis spesimen air liur guna mengatasi tantangan dalam pengambilan spesimen dahak, serta investigasi kontak secara agresif, dengan minimal 8 orang diperiksa untuk setiap kasus TBC yang ditemukan.

Pemerintah menargetkan eliminasi TBC di Indonesia pada 2030, sejalan dengan target global WHO. Dengan strategi yang terintegrasi dan dukungan penuh dari tenaga kesehatan, kader, serta masyarakat, Indonesia semakin optimis dalam menekan angka kejadian TBC.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.***

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di web resmi Kemenkes dengan judul yang sama.

Editor: denkur

Berita Terkait

Pendaki asal Karawang yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan dalam Keadaan Selamat
Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas
Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya
Hallo Tenaga Non ASN Bandung Barat Tidak Lolos Seleksi PPPK Tahap 1 dan 2, Siap-siap Jadi Tenaga Paruh Waktu
Daftar 34 Motor Curian yang Diamankan Polresta Cirebon, “Siapa Tahu Milik Anda?
Tangis Bahagia Fitri Pecah di Mapolresta Cirebon: Motor yang Hilang dari Parkiran Rumah Akhirnya Kembali Setelah Diculik Maling
Kinerja Dinilai Positif, Bapenda : Dukungan KDM Berperan Penting
Menko Zulhas Ungkap Peran Penting Kapolri dalam Wujudkan Swasembada Pangan
Berita ini 22 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:03 WIB

Pendaki asal Karawang yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan dalam Keadaan Selamat

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:59 WIB

Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:57 WIB

Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:50 WIB

Hallo Tenaga Non ASN Bandung Barat Tidak Lolos Seleksi PPPK Tahap 1 dan 2, Siap-siap Jadi Tenaga Paruh Waktu

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:25 WIB

Daftar 34 Motor Curian yang Diamankan Polresta Cirebon, “Siapa Tahu Milik Anda?

Berita Terbaru

CATATAN

PERUNDINGAN PALSU “Pseudosains” Rusia dan Ukraina

Jumat, 16 Mei 2025 - 20:18 WIB