Malam Pergantian Tahun, Ini Enam Pesan dari KH Abdullah Zaidi

Jumat, 27 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Zaidi (Foto: MUI)

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Zaidi (Foto: MUI)

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Zaidi mengajak umat Islam untuk bermusaabah jelang pergantian tahun masehi.

DARA | “Kita semuanya tentunya melakukan sebuah muhasabah, yaitu perhitungan di akhir tahun ini tentunya sebagai seorang mu’min kita bermuhasabah, melihat dan mencermati kondisi keumatan kita,” kata Kiai Zaidi kepada MUIDigital di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).

Menurutnya, umat Islam perlu melakukan muhasabah berkenaan dengan kekuatan-kekuatan mendasar, seperti yang tertera dalam sebuah kitab An-Nasir Ukuah bil Islam.

Kiai Zaidi menerangkan, dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa umat Islam akan kuat dan jaya di dalam kehidupan apabila memiliki beberapa unsur ini.

Berikut enam pesan yang diberikan Kiai Zaidi menurut kitab tersebut:

1. Quatul Aqidah (Kekuatan Akidah)

Umat Islam harus memiliki akidah yang kuat. Akidah berarti ketergantungan kita kepada Allah SWT dengan senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Segala aktivitas kehidupan harus diarahkan untuk bermuājah kepada Allah SWT.

2. Quatul Akhlak (Kekuatan Akhlak)

Dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya yang harus kita perhatikan adalah bagaimana kita mewujudkan akhlaq dan budi pekerti yang baik, sehingga kita dikenal sebagi ummat yang santun, ummat yang senantiasa memperhatikan kehidupan dengan baik, yaitu berakhlak mulia sehingga sesuai dengan apa yang di sabdakan Nabi SAW;

“Innamā bu’isūt li-utammima makārim al-akhlāq”

“Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak manusia.”

Dengan akhlak yang baik, umat Islam dapat menciptakan ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, kita harus terus berupaya membentuk pribadi-pribadi yang santun dan berakhlak mulia.

3. Quatul Ilmi (Kekuatan Ilmu)

selain itu, yang mendasari kekuatan islam itu adalah kekeuatan ilim pengetahuan yang tidak boleh kita lupa kan, artinya bahwa kita ini sebagai ummat islam harus mendidik generasi-generasi kedepan ini, adalah generasi yang kuat ilmunya, karna Nabi mengatakan;

“Barang siapa ingin kehidupan di dunia yang baik carilah itu dengan ilmu. Barang siapa ingin kehidupan kebahagiaan di akhirat carilah dengan ilmu. Dan barang siapa menginginkan kehidupan, kebahagiaan keduanya di dunia dan di akhirat carilah dengan ilmu pengetahuan.”

Karena bagaimana pun juga dengan ilmu pengetahuan inilah yang akan menjadikan bekal bagi anak-anak kita di kemudian hari, karena Nabi mengatakan;

“Berikanlah bekal pada anak-anakmu, yaitu ilmu pengetahuan karena mereka akan hidup di suatu masa yang berlainan dengan masa kamu saat ini.”

4. Quatul Iqtishād (Kekuatan Ekonomi)

Umat islam harus menjadi ummat yang kuat materinya, dalam mencari mata pencariian senantiasa Nabi mengatakan;

“Yadul ulyā khayrum min yad al-suflā”
(Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah).

Umat Islam harus menjadi umat yang kuat materinya, harus berusaha dengan sebaik-baiknya tentunya dalam mencari harta yang halal, harta yang bukan didapatkan dari korupsi ataupun didapatkan dari hal-hal haram.

5. Quatul Tamasuki Tibai (Kekuatan Mematuhi Aturan)

Ketaatan terhadap aturan adalah salah satu unsur penting bagi umat Islam, selama aturan tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Dengan mematuhi aturan, umat Islam dapat membangun kehidupan yang harmonis dan terorganisasi dengan baik.

6. Quatul Jihad (Kekuatan Kesungguhan)

Jihad dalam konteks ini bukan berarti perang, melainkan kesungguhan dalam menjalani kehidupan. Dengan akidah yang baik, akhlak yang baik, ilmu yang baik, kemudian juga memiliki kekuatan materi secara baik untuk langkah kehidupannya di kemudian hari.

Refleksi akhir tahun ini menjadi momen bagi umat Islam untuk memperkuat unsur-unsur mendasar di atas. Dengan demikian, kita dapat menjadikan Islam sebagai agama yang ya’lū wa lā yu’lā ‘alayh, yaitu agama yang tinggi dan tidak dapat ditinggikan oleh yang lain. Semoga muhasabah ini membawa kebaikan bagi umat dan menjadikan Islam semakin kokoh sebagai rahmat bagi seluruh alam.***(Fitri ed: Fakhruddin)

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di situs MUI dengan judul:  Jelang Pergantian Tahun, Ketua MUI Ajak Umat Islam Bermuhasabah hingga Beri 6 Pesan ini.

Editor: denkur

Berita Terkait

Konvensi Nasional SMSI 2025, Dukung Penegakan Supremasi Hukum Menuju Indonesia Emas 2045
Pengurus IKWI Pusat Rayakan HUT Ke-64 Secara Sederhana
Inilah Filosofis Logo dan Tema HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia
Pengurus Baru PWI Bali Dilantik, Dira Arsana Apresiasi Peran Pemerintah Jaga Kebebasan Pers, Wagub Sepakat Sekolah Jurnalistik
Presiden Prabowo Apresiasi Batalyon Perisai Syarikat Islam di Momen HUT Bhayangkara ke-79
Kapolri Harapkan PWI Segera Bersatu
Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan
Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 09:51 WIB

Konvensi Nasional SMSI 2025, Dukung Penegakan Supremasi Hukum Menuju Indonesia Emas 2045

Jumat, 25 Juli 2025 - 14:20 WIB

Pengurus IKWI Pusat Rayakan HUT Ke-64 Secara Sederhana

Kamis, 24 Juli 2025 - 12:21 WIB

Inilah Filosofis Logo dan Tema HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia

Selasa, 22 Juli 2025 - 15:45 WIB

Pengurus Baru PWI Bali Dilantik, Dira Arsana Apresiasi Peran Pemerintah Jaga Kebebasan Pers, Wagub Sepakat Sekolah Jurnalistik

Kamis, 17 Juli 2025 - 11:59 WIB

Presiden Prabowo Apresiasi Batalyon Perisai Syarikat Islam di Momen HUT Bhayangkara ke-79

Berita Terbaru

CATATAN

ISRAEL MAKIN TERJEPIT Inggris di Ambang Akui Palestina

Sabtu, 26 Jul 2025 - 23:14 WIB