Sri Lanka Berlakukan Keadaan Darurat

Selasa, 23 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DARA | SRI LANKA – Otoritas Sri Lanka berlakukan keadaan darurat menyusul serangan bom terhadap gereja dan sejumlah hotel Minggu (21/4/2019). Pemberlakukan keadaan darurat inipun diakaitkan dengan tudingan teerhadap kelompok radikal Islam sebagai pelaku serangan bom yang sedikitnya 290 orang dan melukai 500 lainnya pada Hari Paskah.

Namun demikian Pemerintah Sri Lanka menyatakan masih  akan menyelidiki apakah kelompok yang ditudingnya itu memiliki hubungan dengan organisasi teroris asing.

Karena itu Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, menjadualkan  akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah diplomat di ibukota Kolombo hari Selasa ini (23/4/2019). Agenda rapat tersebut disebut sebut  untuk meminta mereka membantu melacak kemungkinan kaitan antara para penyerang di Sri Lanka dengan kelompok-kelompok militan di luar negeri, Sri Lanka.

Para pejabat Sri Lanka mengatakan mereka yakin tujuh pembom bunuh diri yang melakukan serangan itu adalah bagian dari Jemaah Tauhid Nasional (NTJ). Belum banyak diketahui tentang NTJ. Kelompok ini baru menarik perhatian karena dinilai bersalah dalam pengrusakan beberapa patung Budha.

Reuters melaporkan kekhawatiran kini melanda seluruh masyarakat dan aparat pemerintah akan terjadi kembali serangan bom lebih banyak. Ledakan bom menyeruak hari Senin (22/4/2019). Bersamaan dengan itu  87 bom ditemukan di terminal bis utama di Kolombo.

Sebuah bom bahkan meledak di sebuah mobil mini-van yang diparkir di dekat gereja yang dilewati banyak orang yang melarikan diri ketika bom-bom meledak. Ledakan di mobil itu terjadi ketika aparat keamanan sedang berupaya menjinakkannya.

Jalan-jalan di Kolombo sepanjang Senin kemarin sepi, banyak fasilitas publik, toko, pasar dan pusat perbelanjaan yang masih tutup. Tentara bersenjata dan anjing pelacak bom tampak dimana-mana, menggantikan wisatawan yang biasanya terlihat memadati jalan dan kawasan hotel yang menghadap ke pantai.

Enam ledakan hari Minggu menelan korban jiwa sangat banyak karena terjadi di gereja-gereja yang sedang dipadati warga yang beribadah pada Hari Paskah, dan juga di hotel-hotel di mana wisatawan sedang duduk menikmati sarapan pagi mereka. ***

Berita Terkait

Perang Iran–Israel: Ancaman Strategic Miscalculation dan Potensi Tragedi Global
Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit
KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 17:53 WIB

Perang Iran–Israel: Ancaman Strategic Miscalculation dan Potensi Tragedi Global

Jumat, 20 Juni 2025 - 09:52 WIB

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB