Survei LSI Denny JA di Pilkada Kabupaten Bandung, Paslon DS-Ali Syakieb Unggul, Cek Disini Penyebaran Suaranya

Jumat, 22 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Debat kedua Pemilihan Bupati danWakil Bupati (Pilbup) Bandung 2024 digelar  di Hotel Sutan Raja, Rabu malam (20/11/2024). (Foto: maji/dara)

Debat kedua Pemilihan Bupati danWakil Bupati (Pilbup) Bandung 2024 digelar di Hotel Sutan Raja, Rabu malam (20/11/2024). (Foto: maji/dara)

Data ini harus menjadi warning buat Sahrul – Gun Gun, karena punya tren turun.

DARA| Lima hari jelang pencoblosan Pilkada Kabupaten Bandung,Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA), merilis hasil survei terbarunya. Temuan data survei terbaru pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb mengungguli pasangan Sahrul Gunawan- Gun Gun Gunawan.

Hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024, digelar Rabu (27/11/2024).

Peneliti Senior LSI Network Deny JA, M Khotib kepada pers di Soreang, Kamis (21/11/2024), memaparkan tingkat elektabilitas Dadang Supriatna – Ali Syakieb mencapai 53,4%, mengungguli paslon nomur urut 1, Sahrul – Gun Gun dengan 44,6%.

Survei dilakukan dari tanggal 5 – 10 November 2024. Menggunakan metodologi standar Multistage Random Sampling melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 responden secara acak dengan margin of error plus minus 2,9%.

Menurut Khotib, keunggulan Dadang Supriatna – Ali Syakieb juga terpotret dari pemilih yang berkategori militan (strong supporters). Sebesar 36,7% mengaku pilihannya sudah mantap kepada paslon nomor urut 2.

Sementara, lanjut Khotib, pemilih militan yang mengaku mantap kepada Sahrul – Gun Gun 30,7%, turun dari sebelumnya 34,6%. Sebaliknya, strong supporters kepada Dadang- Ali Syakieb naik dari sebelumnya 33,9% ke 36,7%.

“Data ini harus menjadi warning buat Sahrul – Gun Gun, karena punya tren turun, baik elektabilitas pasangan, maupun elektabilitas strong supportersnya,” kata Khotib.

Biasanya, kata Khotib, calon yang punya tren turun itu, ada kecenderungan turun lagi. “Sementara, Pilkada tinggal kurang dari seminggu. Ini tidak mudah untuk rebound,” ungkapnya.

Namun, Khotib menggingatkan, masih ada sekitar 32,6% publik di Kabupaten Bandung yang masuk dalam kategori Soft Supporters. Yaitu, gabungan pemilih yang sudah memilih, tapi bisa berubah, dan mereka yang belum punya pilihan sama sekali.

“Angka soft supporter sebesar 32,6 persen tersebut, biasanya sering kita sebut sebagai lahan tak bertuan. Mereka adalah pemilih cair yang masih bisa diperebutkan siapa saja. Inilah yang harus menjadi PR buat kedua paslon. Siapa yang bisa mengambil pemilih cair yang paling banyak itulah pemenangnya,” urai Khotib.

Khotib juga menyampaikan sejumlah data penting yang menggambarkan keunggulan Dadang- Ali Syakieb. Salah satunya, terlihat pada distribusi dukungan aneka segmen demografis, mulai dari gender, usia, tingkat pendidikan, penghasilan, profesi, pemilih ormas, pemilih partai. Termasuk, pemilih di setiap dapil dan kecamatan.

Paslon Sahrul – Gun Gun unggul hanya di 4 kecamatan saja. Yaitu, di Kecamatan Cileunyi, Soreang, Cimaung dan Kecamatan Cangkuang. Selebihnya, dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung, Dadang – Ali Syakieb unggul merata. Dan ada beberapa kecamatan yang keunggulannya tipis atau bersaing ketat.

Sementara itu, pada segmen pemilih partai, dukungan sudah relatif solid kepada masing-masing paslon yang diusungnya. Misalnya, Dadang – Ali Syakieb yang didukung PKB, Gerindra, Nasdem, PDIP dan lainnya, pemilihnya sudah relatif solid.

Begitu juga Sahrul – Gun Gun yang didukung Golkar dan PKS, pemilih kedua partai pengusung itu juga sudah solid ke calon yang didukungnya.

“Kalau di segmen pemilih partai, data kita memperlihatkan soliditas pilihan kepada masing-masing kandidat yang didukungnya,” ujarnya.

Khotib menegaskan, jika merujuk pada data survei terbaru LSI Denny JA ini, baik dari elektabiltias, strong supporters, dukungan aneka segmen demografis dan dapil serta kecamatan, maka potensi kemenangan lebih besar ada pada pasangan Dadang Supriatna – Ali Syakieb.

Namun begitu, Khotib juga menyampaikan temuan data lain yang harus diwaspadai. Yaitu, masih tingginya angka kecendrungan mayoritas perilaku pemilih di Kabupaten Bandung terhadap money politic. Ada sekitar 50,4% publik yang menganggap money politic ini wajar.

“Ini angka yang tidak kecil. Kalau prilaku pemilih yang berkategori seperti ini dimanfaatkan oleh kandidat dan timnya, pasti akan menjadi good news buat yang berkapital besar, dan badnews buat kandidat yang amunisinya pas-pas. Meskipun, jika itu dilakukan potensi resiko kena semprit Panwas cukup besar,” tegas Khotib.

Editor: Maji

Berita Terkait

Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA
Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang
Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi
KPK Ingatkan Istri Pejabat Kabupaten Bandung Jangan Dorong Suaminya Korupsi
Kejahatan Siber Capai Kerugian Rp476 Miliar
“War” Tiket Tambahan Undangan Upacara HUT Ke-80 RI di Istana Diserbu 142 Ribu Pengguna
KASAD Jenderal TNI Maruli Bersihkan Eceng Gondok Situ Bagendit
Dugaan Korupsi Kuota Haji, Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Dicekal Bepergian ke Luar Negeri

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:20 WIB

Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:49 WIB

Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 11:50 WIB

KPK Ingatkan Istri Pejabat Kabupaten Bandung Jangan Dorong Suaminya Korupsi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 10:56 WIB

Kejahatan Siber Capai Kerugian Rp476 Miliar

Berita Terbaru