MATCHDAY INDONESIA-JEPANG Manfaatkan Ketiadaan Ueda

Kamis, 14 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR

BETUL! Ketiadaan penyerang Ayase Ueda dalam “matchday” ke-5 Jepang versus Timnas Indonesia, pasti tergantikan. Namun, kecemasan pelatih Hajime Moriyasu tak bisa ditutupi.
Betul, “Samurai Biru”, memiliki duplikasi, atau katakanlah mirip-mirip Ueda. Pemain Liga Utama Skotlandia (Celtic) Kyogo Furuhashi.
Namun, Ueda yang permainannya selalu dirindukan publik Jepang, memiliki ‘value’ lain. Rekor Ayase Ueda berbicara: mencetak 14 gol dalam 18 pertandingan (2023), bukan bandingan ‘kongruen’ bagi Kyogo Furuhashi.
Furuhashi, yang bersama dengan Celtic mampu meyakinkan ‘coach’ Hajime Moriyasu. Bahwa dia pantas menjadi suksesor Ueda. Menciptakan satu gol dalam setiap laga, di tiga musim terakhir kompetisi Eropa, bisakah peran Ueda tergantikan?
Pertandingan Jepang vs Indonesia Jumat (15 November) besok, bukanlah hal mudah bagi Jepang. Meski menyapu bersih tiga “matchday” pertama lewat produktifitas yang ‘aduhai’, ketiadaan Ueda, tetap vital! Vital memberi kepastian bahwa Jepang akan menang.
Bergabungnya pemain FC Copenhagen (Liga Utama Denmark) Kevin Diks, di lini pertahanan Indonesia. Ditambah ketiadaan Ueda, tak urung menjadi perhatian serius Hajime Moriyasu.
Media olahraga terkemuka (ESPN), bahkan menyebut. Ini adalah rintangan pertama Jepang. Rintangan pertama bermakna, tanpa Ayase Ueda dan posisi Jepang yang belum “aman” untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 (AS, Kanada, Meksiko). Membuat target Jepang versus Indonesia, harus menang.
“Yes”. Belum aman betul untuk posisi dua teratas, karena pada “matchday” ke-4 (Oktober lalu), Jepang ditahan imbang 1-1 oleh “Socceross” (Australia) lewat gol masing-masing bunuh diri.
Gol Australia terjadi karena bunuh diri Shogo Taniguchi, sementara gol Jepang karena kekeliruan Cameron Burgess. Jepang yang begitu perkasa mengalahkan China (7-0), Bahrain (5-0), dan Arab Saudi (2-0), di “matchday” satu hingga tiga, ingin memastikan lolos, dengan mengalahkan Indonesia di “matchday” ke-5.
Rangking Jepang dan Indonesia bagai Bumi dan Langit, dengan interval 115 tangga (Jepang 15, Indonesia 130) per Oktober. Lumrah, bila publik Asia memandang Jepang akan menaklukkan Indonesia. Bahkan, dalam sebuah komentar yang dimuat sebuah situs Jepang memprediksi, Jepang akan menang 3-0. Bersama, atau tanpa Ayase Ueda.
Hajime Moriyasu (coach Jepang) juga publik manapun, tak boleh gegabah memandang Timnas Indonesia, tanpa Ayase Ueda. Kelincahan pemain Liga Belanda (Feyeenord) ini, jelas tak tergantikan. Sekalipun oleh Kyogo Furuhashi.
Keberanian Moriyasu mempola satu penyerang (terlepas dari apapun formasinya), memperlihatkan betapa Ayase Ueda “powerfull”. Dalam “kesunyiannya” sebagai ujung tombak, Ueda dapat mengecoh dua, atau tiga pemain bertahan lawan.
Kelebihan lain pemain berusia 26 tahun ini adalah, kemampuannya membuka ruang bagi tekan-rekannya untuk menciptakan gol. Itu terlihat saat Timnas Jepang membantai China 7-0, dan Bahrain 5-0 di “matchday” ke-2, dan “matchday” ke-3.
Keunggulan dan mumpuninya “skill” Ayase Ueda, menjadikan Moriyasu berani bermain dengan formasi (pola) 3-2-4-1. Peran tunggal Ueda di lini depan, menjadikan pemain sayap dan gelandang Jepang: Takefusa Kubo, Takumi Minamino, dan Kaoru Mitoma, merusak ritme pemain lawan.
Peluang Indonesia mengalahkan Jepang, bukanlah mimpi. Pertemuan Jepang melawan Indonesia terakhir dengan skor 1-3 (Piala Asia) memberi janji, bahwa “matchday” Jumat besok, akan berlangsung sengit.
Masuknya Kevin Diks yang bisa bermain di lima posisi (pilihan): bek kiri, bek kanan, bek tengah, gelandang bertahan, dan gelandang kanan (sayap kanan), membuat pelatih Shin Tae Yong (STY) lebih lentur untuk mengutak-atik formasi.
Saya menyarankan, sebaiknya STY lebih maju memberikan posisi “sayap kanan” kepada Kevin Diks. Ini untuk menghidupkan lini serang lewat suplai-suplai bola yang akurat. Apalagi, bila betul Ivar Jenner tak bisa main karena akumulasi kartu kuning saat melawan Bahrain dan China.
Memajukan Kevin Diks, STY tak perlu risau dengan lini pertahanan. Formasi: Justin Hubner, Rizky Ridho, dan Jay Idzes, sudah lebih dari cukup untuk melapis penjaga gawang Maartin Paes. Dengan refleks bagus, Maartin Paes adalah “separuh” penyelamat Indonesia.
Bila STY ingin mengamankan hasil draw (seri) melawan Jepang, maks posisi Kevin Diks bisa digeser menjadi gelandang bertahan. Dengan begitu gempuran Kyogo Furuhashi atau Koki Ogawa, serta aliran bola dari lini tengah Jepang: Wataru Endo, Hidemasa Morita, Kaoru Mutoma, Ritsu Doan, bisa dimentahkan Kevin Diks.
“Coach” Shin Tae Yong tentu ingin menang. Namun juga harus realistis. Sejatinya, Indonesia dihadapan puluhan ribu penonton yang berharap menang, STY mesti mengupayakan. Publik tak ragu dengan STY. Tapi, jangan spekulatif dalam formasi.
Ketiadaan Ayase Ueda, dengan predikat “lapar gol”, bisa dimanfaatkan untuk mencuri poin. Agar posisi Indonesia, tidak turun ke rangking enam klasemen, atau buncit pasca “matchday” ke-5.
Tentu saja, kita berharap, hasil Arab Saudi-Australia, dan Bahrain-China, sore ini tidak terlalu signifikan. Mengira-ngira (me reka-reka), Bahrain mengalahkan China, Australia mengalahkan Arab Saudi, dan Indonesia draw (seri) versus Jepang.
Maka posisi Sementara Timnas Indonesia tetap di rangking lima klasemen. Dengan poin 4, Arab Saudi tetap 5, China tetap 3, Australia 8, Bahrain 8, dan Jepang 11. Perbedaan satu angka dengan Arab Saudi, tentu memperpendek jarak Indonesia untuk berada di posisi lima.
Selanjutnya, Jay Idzes dkk wajib menang lawan Arab Saudi di “matchday” ke-6 (19 November), dengan poin 7. Hal ini memungkinkan peluang rangking 4, hingga “matchday” ke-5 berakhir. Selaku tuan rumah, dan materi pemain bagus, rasanya Indonesia mampu mengalahkan Arab Saudi, bila tak mampu mengalahkan Jepang.
Kita tidak hanya berharap draw dengan Jepang. Kemenangan lebih memberi kepastian untuk lolos ke putaran ke-4 (lupakan dua teratas).
Penyerang Timnas Indonesia: Ragnar Oratmangoen, Raffael Struick, Eliano Reijnders, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinand, gunakan pikiran, hati, dan naluri “haus gol”, seperti Ayase Ueda.
Teringat legenda sepakbola Belanda 1989-2000, Dennis Bergkamp (Ajax, Arsenal, Inter Milan). “Di balik setiap tendangan bola. Harus selalu ada pemikiran”. Ayo, goooolll.

Berita Terkait

Breakingnews, Hasil Drawing Putaran 4 Piala Dunia, Indonesia di Grup B
Kejuaraan Karate Pelajar, Wakil Bupati Cirebon: Targetkan Cetak Bibit Unggul
Turnamen Esport Hari Jadi ke 598 Cirebon Siap Digelar, Total Hadiah Rp 15 Juta! Yuk Daftar Sekarang!
Jelang Lawan Port FC di Pembukaan Piala Presiden, Pemain Anyar Persib Luciano Bilang Begini
Pelajar Gratis Nonton Piala Presiden di Stadion si Jalak Harupat, Begini Caranya
Cek Disini, Jadwal Pertandingan dan Pembagian Grup Piala Presiden 2025
KUALIFUKASI WORLD CUP Kluivert! Jepang Memang Kikir!
MATCHDAY PAMUNGKAS Romeny dan “Kemarahan” Jepang

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 14:39 WIB

Breakingnews, Hasil Drawing Putaran 4 Piala Dunia, Indonesia di Grup B

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:15 WIB

Kejuaraan Karate Pelajar, Wakil Bupati Cirebon: Targetkan Cetak Bibit Unggul

Senin, 7 Juli 2025 - 11:19 WIB

Turnamen Esport Hari Jadi ke 598 Cirebon Siap Digelar, Total Hadiah Rp 15 Juta! Yuk Daftar Sekarang!

Sabtu, 5 Juli 2025 - 22:07 WIB

Jelang Lawan Port FC di Pembukaan Piala Presiden, Pemain Anyar Persib Luciano Bilang Begini

Sabtu, 5 Juli 2025 - 21:13 WIB

Pelajar Gratis Nonton Piala Presiden di Stadion si Jalak Harupat, Begini Caranya

Berita Terbaru


Proses pemakaman Bripka Cecep Saepul Bahri di TPU Kampung Sukadana Gandok, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jumat (18/7/2025) malam.(Foto: andre/dara)

HEADLINE

Tembakan Salvo Iringi Kepergian Bripka Cecep Saepul Bahri

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:01 WIB