DARA | BANDUNG — Masih dalam Gerakan Bulan Menanam Pemkab Bandung, Jawa Barat terus berupaya meelestarikan lingkungan. Gerakan yang berjalan Januari hingga Maret ini, dilakukan pula oleh PT Len Industri dengan menaman 15 ribu bibit kopi, di Desa Mekarsari Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Jumat (23/03/2019).
Wabup Bandung, H Gun Gun Gunawan SSi MSi, berharap, kegiatan tersebut dapat melestarikan lingkungan di Kabupaten Bandung.Jika dilihat dari letak geografis, menurut dia, Kabupaten Bandung merupakan wilayah rawan bencana seperti longsor dan banjir. Tapi pihaknya tetap berupaya meminimalisir hal tersebut dengan menggulirkan program Satapok (Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan) dan Gerakan Bulan Menanam.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap BUMN lainnya dapat ikut berpartisipasi melestarikan lingkungan di Kabupaten Bandung,” kata Wabup.
Gun Gun berharap, kegiatan tersebut tidak hanya seremonial. Menurut dia, perhatian yang diberikan kepada petani setempat dapat memberi semangat dalam meningkatkan produksi komoditas khususnya kopi.Ia berharap, kolaborasi ini dapat memberikan energi serta spirit kepada para petani khususnya petani kopi untuk meningkatkan produksinya. “Sebagaimana kita ketahui bersama kopi Kabupaten Bandung merupakan kopi terbaik di dunia,” ujarnnya.
Guna meningkatkan produksi kopi petani juga harus didukung dengan ketersediaan pupuk serta bibit yang berkualitas. “Jangan sampai pejuang pangan ini berhenti karena tidak prospektif,” katanya.
Direktur Keuangan dan SDM PT Len Industri, Priadi Ekatama Sahari, yakin kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus mengenalkan, mengembangkan, dan melestarikan produk hasil bumi daerah Mekarsari, khususnya kopi Gambung.
Selain itu, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mekarsari, Nana Wiharna, mengatakan, sekitar 380 KK Desa Mekarsari bermata pencaharian sebagai petani juga buruh tani kopi dan teh. Di sini termasuk lahan hutan lindung Perhutani.KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) dan LMDH setempat sudah melakukan NKK (Naskah Kesepakatan Kerjasama) untuk pertanian kopi.
“Hasil panennya, lanjut dia, mendapat bagian 15 persen dari hasil panen,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan