Pabrik Kimia di China Meledak 47 Orang Tewas

Jumat, 22 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto:detikNews

Foto:detikNews

DARA | JIANGSU, CHINA – Sedikitnya 47 orang tewas, 600 lainya mengalami luka berat dan ringan  dalam sebuah ledakan pabrik kimia pestisida di Cina timur . Peristiwa meledaknya sebuah pabrik di Kota Yangcheng Provinis Jiangsu Cina, sebagai kecelakaan terbaru di industri kimia Cina. Karena itu akibat operuistiwa ini, ribuan masyarakat marah.

Dilaporkan ledakan itu pada Kamis (21/3/2019) di Kompleks Industri Chenjiagang di Kota Yangcheng, Provinsi Jiangsu. Buntut ledakan itu menimbulkan kebakaran hebat sehingga api baru dapat dipadamkan pada Jumat (22/3/2019) pukul 03.00 waktu setempat.

Sejumlah orang  yang selamat dalam tragedi itu dibawa ke 16 rumah sakit dan sekitar 640 orang dirawat karena mengalami cedera. Sebanyak 32 di antara mereka mengalami luka berat.

Ledakan dan kebakaran  di pabrik milik Tianjiayi Chemical Company itu meluas ke pabrik-pabrik di sekitarnya. Murid-murid taman kanak-kanak di wilayah itu juga ikut terluka terkena serpihan material akibat ledakan. Hingga kini penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak berwajib.

Namun dikabarkan perusahaan tersebut sebelumnya  pernah dinyatakan melanggar aturan keselamatan kerja dan dikenai hukuman denda. China Daily melaporkan  perusahaan tersebut memproduksi lebih dari 30 jenis kimia organik, yang beberapa di antaranya mudah meledak.

Presiden Cina Xi Jinping, yang sedang berada di Italia dalam kunjungan kenegaraan, memerintahkan agar semua upaya dijalankan guna merawat para korban luka.  Xi Jinping  meminta pihak berwenang untuk meningkatkan upaya guna mencegah kecelakaan seperti itu terjadi lagi dan menemukan penyebab ledakan sesegera mungkin.

Badan perlindungan lingkungan Provinsi Jiangsu mengatakan dalam pernyataan pada Kamis malam bahwa pusat pemantau lingkungan di wilayah tersebut tidak menemukan persentase kandungan bahan kimia tak normal pada toluena, xilena, atau benzena yang ada di pabrik tersebut. Pihak berwenang Jiangsu akan melakukan pemeriksaan ke pabrik-pabrik dan gudang kimia lainnya. Pemerintah Cina akan menutup perusahaan-perusahaan kimia yang diketahui tidak mematuhi peraturan soal bahan kimia berbahaya. ***

 

Berita Terkait

Perang Iran–Israel: Ancaman Strategic Miscalculation dan Potensi Tragedi Global
Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit
KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 17:53 WIB

Perang Iran–Israel: Ancaman Strategic Miscalculation dan Potensi Tragedi Global

Jumat, 20 Juni 2025 - 09:52 WIB

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:42 WIB