DARA | KARAWANG,- Daya tampung, ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, lima hari terakhir ini penuh. Akibatnya puluhan pasen terpaksa dirawat di selasar. Hal serupa terjadi pula di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Karawang.
Humas RSUD Karawang, Rohimin mengatakan, sejak lima hari terakhir, jumlah pasien yang masuk IGD meningkat, sementara ruang perawatan di IGD terbatas. Akibatnya selasar rumah sakit dijadikan tempat perawatan sementara untuk penanganan medis.
“ Terpaksa selasar RSUD Karawang dijadikan ruang perawatan. Sementara ruang IGD sudah tidak mampu menampung pasien lagi,” katanya.
Saat ini, jumlah pasien setiap hari yang masuk IGD mencapai 70 hingga 80 orang. Sementara untuk pemeriksaan di IGD membutuhkan waktu maksimal 8 jam, daya tampungnya hanya 12 orang. “Para pasien ini datang dari sejumlah desa dan kecamatan di Karawang,” ungkapnya.
Demikian halnya dengan ruang rawat inap. Pasien penderita penyakit dalam di RSUD Kabupaten Karawang membludak. Tidak sebanding dengan ketersediaan kamar rawat inap tidak sebanding dengan jumlah pasien.
Membludaknya pasien, kata dia, rata rata pasien yang harus diinapkan menderita penyakit dalam, seperti paru dan jantung dan penyakit dalam lainnya. Rata-rata peserta BPJS Kesehatan sudah tidak tertampung lagi. Akibatnya, pihaknya menambah ekstra bed alias tempat tidur bagi pasien baru serta kursi roda dalam pemeriksaan medis. “Akibat membludak, terpaksa pasien tidak dapat kamar. Mereka kami tempatkan di selasar,” katanya.
Untuk pasien baru, Rohimin menegaskan, tidak pilah-pilah datang ke IGD langsung ditangani medis. Pasien baru tidak tertampung dalam ruangan.
“RSUD Karawang tidak memilah-milah pasien umum dan BPJS semuanya terlayani secara profesional, walaupun harus di luar ruangan,” tegasnya.
Wartawan : Teguh Purwahandaka