MUSEUM Gedung Sate merayakan hari jadinya yang pertama bertajuk Museum Festivities (Muvies) di area Gedung Sate Bandung, jelang akhir pekan lalu. Muvies dibuka secara resmi oleh Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa, malam.
Selama setahun sejak diresmikan 8 Desember 2017 lalu, tercatat 148.143 pengunjung telah mendatangi Museum Gedung Sate. Capaian ini, menurut Iwa, adalah pengaruh dari konsep smart museum yang menyesuaikan konten museum sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan generasi muda dengan pendekatan kekinian.
Konsep ini tidak hanya memamerkan koleksi yang informatif melainkan juga mengedepankan pemanfaatan kemajuan teknologi canggih. “Di sini hadir pula perpustakaan dengan koleksi buku-buku sejarah serta galeri kopi Jawa Barat sebagai sebuah kesatuan,” katanya.

Ia bersyukur dengan berbagai kebaruan ini, belasan ribu telah mebgunjungi Museum Gedung Sate, dalam dalam tahun pertamanya.
Iwa berharap kehadiran museum dapat meningkatkan minat baca masyarakat, mengingat hasil survei most littered nation in the world tahun 2016 lalu menunjukkan bahwa posisi Indonesia hampir terbelakang, yakni posisi
ke-60 dari 61 negara yang disurvei, di antara Thailand di posisi ke-59 dan Botswana di posisi bungsu ke-61.
Secara khusus ia berharap museum mampu menjadi salah satu sumber inspirasi bagi generasi muda untuk meningkatkan budaya baca. “:Hal ini penting, mengingat tingkat minat membaca masyarakat kita sangatlah rendah.”
Untuk mendongkrak minat baca melalui museum, maka pemanfaatan teknologi terkini menjadi salah satu prasyarat utama yang perlu diperhatikan bagi seluruh pengelola museum. Dengan demikian, informasi dapat lebih mudah dipahami oleh generasi milenial saat ini.
“Dengan mengedepankan informasi yang bersifat visual akan lebih menarik dan mudah dipahami di kalangan generasi muda, khususnya kalangan millenial dan generasi Z,” ujar Iwa.
Muvies berlangsung 15Maret hingga 16 Maret 2019 dengan melibatkan 48 museum se-Jawa Barat untuk diperkenalkan kepada khalayak. Sebanyak 48 museum dari seluruh Jawa Barat juga bereksebisi di halaman belakang Gedung Sate.
Selain itu, pada dua hari gelarannya Muvies juga menggelar berbagai lomba, seperti lomba mewarnai dan menggambar, serta live-action ludo. Yang menarik, pada dua big screen pinggir panggung terdapat insert penerjemah untuk teman-teman tuna rungu, menjadikan Muvies ramah bagi mereka.***
Editor: Ayi Kusmawan
Sumber: Humas Jabar