DARA | BANDUNG – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung sejak Selasa malam hingga Rabu (5-6/3/2019) menyebabkan genangan air banjir di sejumlah titik banjir makin meninggi. Akibatnya ribuan rumah penduduka tergenang, sejumlah sarana ibadah seperti masjid dan sekolah tergenang parah.
Beberapa wilayah terdampak banjir tersebut, yakni Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Cileunyi, dan Rancaekek. Data yang terhimpun dari PB Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat banjir tersebut mencapai 13.903 KK.
Di Kecamatan Baleendah yang terdampak sebanyak 5.271 KK, Dayeuhkolot 3.005 KK, Bojongsoang 2.244 KK, dan Rancaekek 3.383 KK. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat, mengatakan, akibat banjir tersebut sejumlah warga dari Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot terpaksa mengungsi.
“Di Baleendah sebanyak 226 jiwa, sedangkan di Dayeuhkolot ada 138. Itu semua berdasarkan hasil pantauan Pusdalops yang dilaksanakan pada pukul 08.30 WIB sampai pukul 08.45 WIB,” kata Sudrajat Rabu (6/3/2019).
Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Bandung dari siang hingga malam hari, diprediksi diguyur hujan intensitas ringan sampai sedang.
Sudrajat mengatakan, BPBD Kabupaten Bandung terus memantau dan monitoring dengan OPD dan penggiat kebencanaan. “Sampai saat ini banjir di Kabupaten Bandung memiliki ketinggian 10 sampai 160 sentimeter. Peringatan dini masih tetap akan dilakukan,” kata Sudrajat.

Pantauan reporter dara.co.id Ayi Kusmawan menyebutkan Jalan Dayeuhkolot di depan pasar Dayeuhkolot, banjir merendam badan jalan setinggi lutut orang dewasa.
Namun kendaraan roda dua dan empat masih bisa melintas meski harus menurunkan kecepatan. Di akses jalan Andir-Katapang tidak bisa dilintasi karena banjir kecuali menggunakan perahu. Akibatnya arus lalu lintas macet total sejak pagi hingga siang Rabu.
Rabu sore, genangan banjir di akses jalan ini total tidak dapat dilalui kendaraan akibat genangan air makin tinggi.
Akibat banjir ini sedikitnya 6.361 rumah, 7 bangunan sekolah, 8 fasilitas umum dan 36 tempat ibadah terendam banjir. Kepala keluarga (KK) terdampak mencapai 13,000 KK lebih.