Pria berusia 27 tahun itu kini hanya bisa tergolek lemah di atas tempat tidur akibat penyakit yang dideritanya.
DARA | Nasib malang dialami Iqbal Fajar Nur Ardi, warga Kampung Babakan Eurih RT 04 RW 05, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.
Pria berusia 27 tahun itu kini hanya bisa tergolek lemah di atas tempat tidur akibat penyakit yang dideritanya.
Sri Normayunita (22), istri Iqbal mengatakan, awalnya suaminya itu menderita penyakit dalam yaitu TBC (Tuberkulosis). Namun lama-lama kulitnya jadi menghitam seperti gosong.
“Awal sakitnya itu tiga bulan lalu, sudah di bawa ke klinik dua kali, juga berobat ke beberapa dokter. Sebulan kemudian suami saya di bawa berobat ke RSU Nurhayati dan di rawat selama empat hari. Hasil diagnosa dokter katanya penyakit ginjal dan fungsi hati,” ujarnya, Rabu (5/10/2022).
Menurut Sri, saat ini Iqbal terpaksa di rawat di rumahnya. Menurutnya, bukannya ia tidak mau membawa atau mengobati suaminya itu ke rumah sakit besar, namun semua itu karena ketidak adaan biaya. Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari-harinya saja Sri mengaku bingung.
“Saya bukan tidak mau mengobati suami saya ke rumah sakit besar, sehari-hari saja saya bingung. Untuk berobat memakai fasilitas pemerintah kartu BPJS,” ujarnya.
Sri menuturkan, saat kondisinya masih sehat dulu, Iqbal bekerja sebagai buruh harian lepas untuk menutupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Namun, sekarang setelah terbaring sakit, otomatis tidak ada lagi penghasilan yang didapatkan. Apalagi ia memiliki anak yang masih berusia 2,5 tahun yang saat ini masih minum susu SGM.
“Alhamdullilah pihak pemerintah desa peduli. Bahkan dari Polres juga berkunjung memberi bantuan,” katanya.
Sri juga mengaku, pihaknya tidak akan menolak kalau ada demawan yang berempati memberikan bantuan ataupun donasi untuk membantu.
Menurutnya, bantuan yang didapatkan dalam bentuk apapun tentunya akan sangat berarti dan bermanfaat bagi keluarga kecilnya itu.
“Kami tidak akan menolak kalau ada yang berempati maupun memberikan perhatian atau donasi,” ujarnya lirih.
Editor: denkur