Peralatan Sistem Kontrol Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tiba di Indonesia

Senin, 6 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Peralatan untuk kebutuhan sistem persinyalan (signaling), komunikasi dan informasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok pada akhir Mei lalu.


DARA – Peralatan-peralatan yang tiba itu adalah bagian dari control system pada proyek KCJB.

Peralatan itu dikemas dalam 23 kontainer dan merupakan pengiriman pertama untuk kebutuhan sistem persinyalan, komunikasi dan informasi proyek KCJB. Datangnya peralatan sistem kontrol ini menjadi salah satu upaya untuk menyambut trial run pada akhir 2022 mendatang dan operasional pada pertengahan 2023.

“Alhamdulillah salah satu equipment penting untuk kebutuhan control system KCJB sudah tiba pada 28, 30, dan 31 Mei lalu. Semua equipment tersebut akan mulai dipasang secara bertahap di bulan Juli, dengan target pemasangan paralel dengan test commissioning,” ujar GM Corporate Secretary PT KCIC, Rahadian Ratry, dalam keterangan resminya, Senin (6/6/2022).

Rahadian menjabarkan, peralatan yang datang tersebut terdiri dari Signaling System berupa Choke Transformer, Digital Signal Cable, Signal Box, dan Signal Cable.

Lalu pada Communication System berupa Leaky Coaxial Cable, Power Divider, Coupler, dan GPS Signal. Terakhir ada Information System berupa Coaxial Cable, Television Amplifier, dan Television 1,2,3,4 way coupler.

“Ketiga jenis kebutuhan yang sudah tiba semuanya sudah sangat modern dan merupakan teknologi yang berstandar kereta cepat dunia,” ujarnya.

Adapun sistem telekomunikasi yang digunakan untuk operasional KCJB akan menggunakan sistem CTSC-3 yang didasari pada komunikasi nirkabel GSM-R untuk menghasilkan sistem komunikasi dua arah yang baik antara kereta cepat dengan equipment untuk control system di sepanjang lintasan.

Peralatan yang dipakai pada sistem CTSC-3 ini terdiri dari tiga bagian utama yang meliputi On Board Equipment, Wayside Equipment, dan CTC yang dipasang di Tegalluar. Lalu, Sistem CTCS-3 KCJB pun didukung oleh sistem CTCS-2 untuk meningkatkan kelancaran komunikasi.

Seluruh peralatan tersebut akan dilengkapi dengan teknologi Radio Block Center (RBC) untuk membangkitkan movement authority (MA), track circuit untuk memeriksa pendudukan kereta, serta Balise untuk menginformasikan posisi kereta.

Untuk KCJB, frekuensi GSM-R yang digunakan berada pada 900 MHz (876-915 Mhz Uplink dan 921-960 MHz Downlink) yang berada pada rentang frekuensi GSM Mobile di Indonesia. Untuk menggunakan frekuensi tersebut, dibutuhkan bandwidth 4 MHz untuk Uplink dan 4 MHz untuk Downlink.

GSM-R untuk KCJB diterapkan secara terintegrasi untuk tujuan monitoring dan kontrol KCJB, Sistem persinyalan (ETCS, CTCS), pengaturan shunting di Tegalluar, pemeliharaan trackside, layanan penumpang dan sistem diagnostik.

Cara kerjanya, teknologi GSM-R yang digunakan akan mengirimkan Movement Authority, line parameters, temporary speed restriction sesuai dengan jarak, dan continuous speed control untuk menghasilkan Dynamic Velocity Curves ke peralatan on-board, sehingga data yang diterjemahkan melalui peralatan On board untuk ditampilkan pada driver machine interface jadi lebih mudah dipahami.

Lalu, setiap informasi terkait okupansi kereta cepat dari lintasan serta posisi switch KCJB, akan diterima melalui stasiun Interlocking canggih untuk kemudian diproses menjadi perintah untuk mengontrol switch dan memberi sinyal ke setiap rute sesuai perintah dari CTC di Command Center KCJB yang terdapat di Tegalluar.

“Di command center ini, semua aktivitas untuk mengontrol, memerintah, mengawasi dan memantau semua kondisi jalur, stasiun dan peralatan dilakukan dengan tujuan keselamatan,” tutur Rahadian.

Rahadian berharap proses pemasangan sistem kontrol proyek KCJB berjalan tanpa kendala. Selain itu, pembangunan konstruksi di sisi lainnya pun diharapkan bisa selesai sesuai dengan target.

“Kami berupaya yang terbaik untuk menyelesaikan proyek KCJB sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Tentu saja harapan kami KCJB ini segera menyapa dan menjadi moda transportasi pilihan masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Ediitor: denkur

Berita Terkait

Optimalisasi Tertib LLAJ pada Pusat Kegiatan Lokal, Ini yang Dilakukan Dishub Bandung Barat
Deal, Bupati Bandung dan Ketua DPRD Teken KUA-PPAS Tahun 2026
Indikator Masyarakat Sehat Mandiri di Kabupaten Bandung Nilainya Dibawah 100 Poin
Bupati Bandung Tegaskan Kades dan BPD Jangan Ragu Menjalankan Koperasi Merah Putih
Berpotensi Ganggu Operasional Whoosh, KCIC Tertibkan 26 Bangunan Liar di Bandung
Soal Aktivitas Koperasi Merah Putih, Begini Pesan Bupati Bandung buat Kades dan BPD
Disparbud Jabar Matangkan Program Program Railway Heritage Dengan PT KCIC dan KAI
DPRD Kabupaten Bandung Tak Peka, Korban Dugaan Korupsi PT BDS Kirim Karangan Bunga

Berita Terkait

Selasa, 12 Agustus 2025 - 09:21 WIB

Optimalisasi Tertib LLAJ pada Pusat Kegiatan Lokal, Ini yang Dilakukan Dishub Bandung Barat

Senin, 11 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Deal, Bupati Bandung dan Ketua DPRD Teken KUA-PPAS Tahun 2026

Senin, 11 Agustus 2025 - 20:08 WIB

Bupati Bandung Tegaskan Kades dan BPD Jangan Ragu Menjalankan Koperasi Merah Putih

Minggu, 10 Agustus 2025 - 13:08 WIB

Berpotensi Ganggu Operasional Whoosh, KCIC Tertibkan 26 Bangunan Liar di Bandung

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 18:45 WIB

Soal Aktivitas Koperasi Merah Putih, Begini Pesan Bupati Bandung buat Kades dan BPD

Berita Terbaru


Bupati Bandung Dadang Supriana dan Ketua DPRD Renie Rahayu  menandatangani Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2026, serta persetujuan Propemperda 2026, pada Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Bandung, Senin (11/8/2025).(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Deal, Bupati Bandung dan Ketua DPRD Teken KUA-PPAS Tahun 2026

Senin, 11 Agu 2025 - 22:26 WIB