Ketika Bocah Pemulung Ini Gembira Bisa Sekolah Lagi

Minggu, 30 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Kemensos

Foto: Kemensos

Bocah 10 tahun itu mengeluh demam, suhu badannya 38,7’C. Dari hasil tes swab antigen hasilnya negatif. Selanjutnya ia akan menjalani tes PCR.


DARA – Rutinitasnya sehari-hari sebagai pemulung terpaksa tidak bisa dilakukan. Seharian kemarin, ia hanya rebahan di tempat dia tinggal yang lembab dan pengap karena minimnya ventilasi.

Bocah pemulung ini bernama Agung Kris Efendi. Kemarin, fotonya menghiasi halaman muka surat kabar nasional. Tampak Agung tengah berjalan dengan menggendong karung besar berisi barang rongsokan.

Tim dari Balai Mulya Jaya dan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial menyambangi Agung, kemarin. Agung di rawat Awaliyah (51), uwa-nya (bude/kakak kandung ibunya) di lokasi pengepul sampah di Gang Kelinci, Kelurahan Ulujami, Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Mereka tinggal di rumah berdinding papan kayu bekas dan tripleks bertiang bambu. Lantainya tanah dan banyak berceceran aneka jenis sampah. Bersama mereka berdua, tinggal pula anak Awaliyah, bernama Nining (29 tahun), suami dan ketiga anaknya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menginstruksikan jajarannya agar segera membantu Agung. Hari ini, Agung dan uwanya diberikan layanan di Balai Mulya Jaya. Mereka disuguhi makan dan pakaian serta diberikan waktu untuk beristirahat.

Mensos menemui keduanya pagi tadi, di Balai Mulya Jaya. Sambil membawa mainan anak, Mensos menyapa Agung yang lagi kurang enak badan. Saat Mensos datang, tenaga kesehatan sedang melakukan tes PCR terhadap Agung.

“Sementara kamu di sini dulu ya Gung. Nanti kalau sudah sembuh bisa balik lagi ke sana. Kamu mau sekolah kan? Nanti kita urus sekolahnya ya,” kata Mensos, seperti dikutip dari laman resmi Kemensos, Minggu (30/1/2022).

Pada kesempatan tersebut, Mensos membawakan Agung paket bantuan berupa tas, sepatu sekolah, baju, dan sejumlah mainan dengan nilai total Rp 4.500.000.

“Terima kasih banyak. Semoga Agung bisa sekolah sampai selesai. Bu Menteri terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada saya,” kata Agung.

Bertemu Mensos, Awaliyah menceritakan jalan hidup yang dialami selama ini. Menurut Awaliyah, Agung sudah ditinggal kedua orangtuanya sejak kecil. Ayahnya, Pepen Efendi berprofesi sebagai sopir truk. Dia telah meninggal dunia karena kecelakaan tahun 2012 saat Agung dalam kandungan (8 bulan).

Ibunya, Suminar (40) menjadi TKI di Oman sejak Agung berumur 4 bulan. “Dua tahun awal menjadi TKI, ibunya masih mengirim uang Rp2 juta sebulan. Namun sejak tahun 2016 tidak ada kabar sama sekali,” katanya.

Sejak itu, Agung diasuh uwaknya di Kampung Margaluyu, Desa Sukaluyu, Kecamatan Cijati, Cianjur. Selama di Cianjur Uwanya mengandalkan berdagang keliling makanan tradisional. Namun bangkrut karena pandemi.

Awaliyah nekat ke Jakarta tahun 2020, mengikuti anak pertama yang terlebih dahulu di Jakarta dan menjadi pemulung. “Ke Jakarta mau mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar cicilan rumah seharga Rp15 juta. Sebelumnya sudah membayar sebesar Rp5 juta,” katanya.

Agung dibawa ke Jakarta dan berhenti sekolah pada kelas 2 SD. Pada kesempatan bertemu dengan Mensos, Agung menyampaikan ingin melanjutkan sekolah.

Editor: denkur | Sumber: Kemensos

Berita Terkait

Mulai 18 Agustus, WhatsApp Contact Center Whoosh Berubah Menjadi 0811-8888-111
Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA
Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang
Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi
Kerjasama KAI dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Perkuat Infrastruktur Peningkatan dan Kenyamanan Layanan Transportasi Publik
Pertamina Patra Niaga Dukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah lewat Inovasi Limbah dan Pemberdayaan Masyarakat
JEC Raih Top Brand Award 2025 untuk Kategori Rumah Sakit Mata, Perkuat Posisi sebagai Eye Care Leader Tepercaya di Indonesia
KPK Ingatkan Istri Pejabat Kabupaten Bandung Jangan Dorong Suaminya Korupsi

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 20:42 WIB

Mulai 18 Agustus, WhatsApp Contact Center Whoosh Berubah Menjadi 0811-8888-111

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:20 WIB

Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:49 WIB

Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:11 WIB

Kerjasama KAI dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Perkuat Infrastruktur Peningkatan dan Kenyamanan Layanan Transportasi Publik

Berita Terbaru