Ridwan Kamil Sesalkan Pernyataan Edy Mulyadi Soal IKN

Rabu, 26 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri pertemuan dengan inohong sunda di Bandung, Selasa (25/1/2022). (Foto: deram/dara.co.id). (Foto: deram/dara.co.id)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri pertemuan dengan inohong sunda di Bandung, Selasa (25/1/2022). (Foto: deram/dara.co.id). (Foto: deram/dara.co.id)

“Saya mohon kita edukasi anak dan cucu, kita menyampaikan argumen gunakanlah bahasa yang baik dan tidak menyinggung sehingga mudah-mudahan masalah ini bisa tuntas,” ucapnya.


DARA- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyesalkan pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan sebagat tempat jin buang anak. Menurut dia pernyataan itu sangat meresahkan kebhinekaan.

Pria yang akrab disapa Emil itu pun menyayangkan banyak pernyataan elit politik yang menyinggung kelompok masyarakat belakangan ini. Sebelumnya, politisi PDIP Arteria Dahlan ikut menyinggung soal bahasa sunda.

“Saya menyesalkan dalam waktu yang berdekatan, kita diributkan dengan tindakan atau ucapan dari mereka secara terang-terangan di ruang publik yang akhirnya menyakiti perasaan kelompok masyarakat yang menjadi sebuah bagian dari yang namanya rumah kebhinekaan Indonesia,” ujar Emil di Tahura Bandung, Selasa (25/1/2022).

Menurut Emil, seharusnya tokoh politik bisa menjaga lisan dan memberi contoh baik untuk warga.

“Dalam hadis Islam saja, bicara yang baik atau diam. Kalaupun harus bicara, harus yang baik-baik, jadi ada pilihan. Mau bicara argumentasinya sama, tapi pilihan narasinya bisa dengan bahasa yang tidak baik dan dengan bahasa yang baik

“Saya mohon kita edukasi anak dan cucu, kita menyampaikan argumen gunakanlah bahasa yang baik dan tidak menyinggung sehingga mudah-mudahan masalah ini bisa tuntas,” ucapnya.

Dalam kondisi saat ini, Emil berharap nilai kebinekaan harus tetap diutamakan oleh seluruh masyarakat. Jangan sampai, kada dia, pernyataan yang disampaikan pada publik menyakiti banyak orang atau golongan tertentu.

“Kalau ada aspek hukum harus dihadapi dan aspek psikologisnya menjadi pelajaran bahwa meminta maaf itu penting, dan mengakui kesalahan itu penting, dan jangan diulangi,” katanya.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga
Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara
Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg
Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional
Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global
LRT Jabodebek Lakukan Peremajaan 12 Eskalator di Tiga Stasiun Demi Jaga Keselamatan dan Kenyamanan Pengguna
Mayat Pria di Samping Pangkalan Ojek Pasar Andir Bayongbong Garut Gegerkan Warga
Diplomasi Biru Indonesia di Konferensi Laut Dunia (UNOC3): Upaya Global Bagi Terumbu Karang Lestari yang Tahan Perubahan Iklim Demi Masa Depan Indonesia
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 21:39 WIB

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:33 WIB

Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:15 WIB

Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:09 WIB

Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:49 WIB

Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global

Berita Terbaru