Kabupaten Sambas Bergiat Kembalikan Kejayaan Jeruk Pontianak

Rabu, 13 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto:balitjastro.litbang pertanian.com

foto:balitjastro.litbang pertanian.com

DARA | PONTIANAK – Pontianak  Kalimantan Barat sempat berjaya dengan komoditi hasil pertanian yaitu jeruk. Siapa tak kenal jeruk pontianak?Pasar baik tradisional maupun modern di Pulau Jawapun di tahun 1980 sampai 1990 dibanjiri jeruk pontianak.

Sepuluh tahun kurang lebih, jeruk Pontianak ini mengalami kejayaan. Setelah itu, tak terdengar lagi dan bahkan sampai kini jeuk Pontianak sulit di dapat, jangankan di Jawa di Kalimantan saja sudah sama sulitnya untuk mendpatkan jeruk ini.

Saat di puncak keemasan jeruk pontianak, tak bisa dipungkiri memberikan kesejahteraan bagi petani dan pedagangnya. Saking sejahteranya, para petani jeruk berangkat ibadah haji ke Tanah Mekah. Tak tanggung puluhan bahkan ratusan petani jeruk berhaji setiap tahunya.

Sepertinya para pertani alfa, dengan memetik masa kejayaan itu. Mereka lupa untuk meregenerasi tanaman atau bibitnya, sehingga dalam 20 tahun terakhir produksi jeruk khas Pontianak ini menyusut dan bahkan hilang dari peredaran.

Baru di tahun 2002 Pemerintah Kabupaten Sambas mencoba membangkitkan kembali kejayaan itu. Pasang surut pun menyertai upaya itu. Maka dipolt daerah pengembangan jeruk pontianak adsalah di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.

Pasang surut sejak dimulai pengembangan di tahun 2002 itu mencapai luas tanam sekira 20 ribu hektar di seluruh Kabupaten Sambas, terluas di Kecamatan Tebas. Namun dua tahun kemudian luas pertnaman itu menyusut akibat kesalahan panen. Panen dilakukan secara menyeluruh, tidak dilakukan secara selektif terhadap buah yang sudah tua.

Selain itu kurangnya pemeliharaan mengakibatkan tanaman jeruk menjadi lemah sehingga mudah terkena virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Virus ini menyebabkan kerusakan pembuluh tapis pada jeruk. Hal inilah yang menyebabkan luasan pertanaman jeruk semakin menurun dan pada akhirnya menyisakan 2 ribu hektar.

Program pengembangan kawasan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sambas sejak tahun 2014 berupaya untuk mengembalikan kejayaan jeruk Pontianak.

Target pertanaman jeruk Pontianak di Kabupaten sambas adalah 10 ribu hektare. Hingga saat ini luas pertanaman yang ada sudah mencapai 8.500 hektar. Kurang lebih 60 persen di antaranya mulai berproduksi.

Menjawab permintaan petani agar pemerintah mengembalikan kejayaan jeruk, Direktur Perbenihan Hortikultura Sukarman menyatakan,  pemerintah siap mendukung pengembangan kawasan jeruk. “ Secara bertahap kita berupaya  mengembalikan lagi kejayaan jeruk Pontianak di Kecamatan Tebas,” katanya.(**)

 

Bahan: WahanaIndonesia.com

Berita Terkait

Hari Anak Nasional, LRT Jabodebek Menjadi Ruang Tumbuh Anak Lewat Edutrain
Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi
Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar, 10 Bintang Baru Siap Bersinar
Cek Disini, Survei Jakpat: Tren Kesehatan dan Konsumsi Kopi di tahun 2025
Buku “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau”, Biografi Wartawan yang Jadi Pengusaha
Ekspresi Seni Ratusan Pelajar di Ruang Publik “Warna untuk Bumi” Ingkatkan Kita pada Krisis Iklim
Excel World Championship Indonesia (MEWCMicrosoftI) 2025 Dibuka: Buktikan dan Menangkan Tiket ke Las Vegas!
Peringati 70 Tahun KAA, Pos Indonesia Hadirkan Pameran Filateli di Bandung

Berita Terkait

Kamis, 24 Juli 2025 - 12:00 WIB

Hari Anak Nasional, LRT Jabodebek Menjadi Ruang Tumbuh Anak Lewat Edutrain

Kamis, 17 Juli 2025 - 12:16 WIB

Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:53 WIB

Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar, 10 Bintang Baru Siap Bersinar

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:12 WIB

Cek Disini, Survei Jakpat: Tren Kesehatan dan Konsumsi Kopi di tahun 2025

Senin, 23 Juni 2025 - 11:28 WIB

Buku “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau”, Biografi Wartawan yang Jadi Pengusaha

Berita Terbaru

CATATAN

ISRAEL MAKIN TERJEPIT Inggris di Ambang Akui Palestina

Sabtu, 26 Jul 2025 - 23:14 WIB