DARA | BANDUNG – Ratusan anggota Serikat Pekerja Pos Indonesia (SPPSI) berunjukrasa di depan Gedung Graha Pos Indonesia, Jalan Banda, Kota Bandung, Senin (28/1/2019).
Mereka menuntut manajemen PT Pos Indonesia untuk membagi keuntungan secara adil dan menuntut pembayaran jasa produksi perusahaan kepada seluruh karyawan.
Para pengunjuk rasa mengenakan seragam berwarna oranye bertuliskan PT Pos Indonesia itu mengibarkan bendera berlogo Serikat Pekerja Pos Indonesia (SPPI). Aparat yang mengawal jalannya aksi menutup jalan ke lokasi, sehingga aksi mereka tidak menganggu arus lalu lintas.
Koordinator Lapangan Nasional SPPI, MN Danny Momer mengatakan demonstrasi yang dilakukan adalah momen yang berkelanjutan. Menurutnya, hal itu sudah disampaikan sebelumnya kepada PT Pos Indonesia mengenai perjanjian kerja bersama (PKB) sesuai kesepakatan. Akan tetapi beberapa pasal ada yang dilanggar.
“Khususnya pembayaran. Kami menuntut hak kami. Direksi harus membayar jasa produksi sesuai dengan yang ditandatangani bersama. Ada itikad baik membayar jasa produksi pada karyawan,” ujar Danny,Senin (28/1/2019).
Selain menyoroti kinerja perusahaan yang kian menurun. Tuntutan yang mereka sampaikan adalah penyetaraan pensiunan setara dengan PNS. Serta meminta direksi perusahaan apabila tidak mampu memimpin mengundurkan diri secara legowo.
“Mudah-mudahan ini didengar. Kami minta waktu 14 hari tuntutan ini agar direalisasi,” katanya.
Danny mengaku peserta aksi diikuti sebanyak 1.000 orang pegawai Pos Indonesia. Mereka perwakilan beberapa wilayah dari Indonesia
“Yang hadir perwakilan dari Sumut, Aceh, Pekan Baru, Padang, Palembang, Babel, Jakarta, Banten, Jabar, Jogja, Jateng, Jawa Timur, Denpasar, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua,” katanya.
Menurut salah seorang perwakilan SPPI Palembang Darmansyah, kedatanganya mewakili rekan rekannya di Palembang untuk menyampaikan aspirasi.Namun dia mengaku mendapat intimidasi dari pihak manajemen, dan mengancam akan memberikan Surat peringatan (SP) pada karyawan yang ikut berdemo di Bandung. **