Pertengahan Januari ini penerapan vaksinasi Covid-19 digelar, terutama bagi tenaga kesehatan yang memang jadi prioritas untuk tahap pertama.
DARA – Kabid Kemedikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang, dr Mulja Munadjat mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan pendataan bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan di dalam satu sistem yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Data sudah masuk ke tingkat provinsi, karena memang seluruh RS yang ada di Jabar sudah harus melaporkan data tersebut melalui dinas kesehatan,” ujarnya di Soreang, Kamis (7/1/2021).
Mulja menyebutkan dari data tersebut ada sebanyak 650 orang tenaga kesehatan di RSUD Soreang yang akan diberi vaksin. Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi kaitan dengan vaksinasi terhadap Nakes.
“Pertama Nakes harus memenuhi persyaratan seperti usia, pernah terpapar covid-19 atau tidak, apakah yang bersangkutan punya komorbid (penyakit penyerta) atau tidak karena ini persyaratan nya sangat ketat,” jelasnya.
Terkait komorbid, ia mengatakan setiap Nakes harus menyampaikannya secara jujur, karena data tersebut harus dimiliki oleh pelaksana yang akan melakukan vaksinasi dilapangan.
Pihaknya pun diberikan tugas oleh Dinkes Kabupaten Bandung untuk membentuk tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berkaitan dengan komplikasi akibat imunisasi.
“Kita tahu imunisasi ini untuk seluruh usia baik itu bayi maupun orang dewasa. Kalau imunisasi reguler kan untuk bayi saja, kalau ini kan untuk semua. Jadi kita membuat agar komplikasi-komplikasi yang terjadi dapat ditangani dengan cepat,” imbuhnya.
Mulja berharap seluruh masyarakat bisa menerima dan mengikuti vaksinasi ini walaupun pada tahap pertama ini baru tenaga kesehatan yang diprioritaskan.
“Harapan kedepan sesuai dengan arahan dari pemerintah jadi imunisasi atau vaksinasi ini karena bertahap untuk nakes dulu, seluruh lapisan masyarakat seyogyanya mengikuti karena ini untuk meningkatkan imunitas artinya insyaaallah dengan vaksinasi ini akan mengurangi derajat kesakitan karena kan sudah di vaksin,” pungkasnya.***
Editor: denkur