DARA|BANDUNG-Di era Revolusi Industri 4.0 perguruan tinggi di Indonesia dituntut untuk lebih inovatif, dan mengajarkan dan menanamkan secara penuh jiwa kewirausahaan kepada mahasiswanya. Ini menyusul keprihatinan terhadap angka pengangguran sarjana di Indonesia yang masih tinggi.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyebutkan kini tercatat sekitar 63.000 lulusan perguruan tinggi dengan gelar sarjana yang menganggur. Ini tidak perlu terjadi sebab lanjut dia, ada banyak peluang usaha yang bisa diciptakan lulusan perguruan tinggi itu.
Banyak potensi ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan lulusan perguruan tinggi. Perguruan tinggi juga diharapkan membuka program studi kekinian yang sesuai dengan perkembangan zaman.
“Itu yang sedang kami dorong untuk berubah. Sekitar 70% prodi di negara maju berbasis science and technology, itu yang diserap oleh industri. Di Indonesia perlu inovasi untuk membuka program studi yang sesuai kebutuhan pasar,” terang Nasir saat buka Warung di Pesta Rakyat Pintar, Minggu (11/11/2018).
Dia menjelaskan, saat ini sedang mendorong program e-Learning dengan tetap mengedepankan kualitas pendidikan. Hal tersebut menjadi upaya meningkatkan Global Competitiveness Index di Indonesia.
“Nanti tidak ada alasan lagi bagi anak Indonesia yang tidak bisa mengambil jenjang kuliah karena jarak yang jauh. Ini demi meningkatkan daya saing global kita,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan, akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang mengelola Warung Pintar sambil berkuliah.
“Nanti kami siapkan anggarannya. Asal mau kerja keras dan berinovasi, para sarjana itu pasti sukses,” tandas Nasir.
Warung Pintar merupakan warung yang dikawinkan dengan teknologi dalam pengelolaannya. Hal tersebut bisa memberikan kemudahan bagi pemilik warung serta kenyamanan bagi para pelanggannya.***
Bahan: AyoBandung.com