Cindere mata: Sekretaris FKDM Kabupaten Bandung Imron Rosaydi bertukar cindere mata dengan Ketua FKDM Kota Bekasi Dedy Hidayat.
DARA| Optimalisasi fungsi dan peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)dalam kondisi kekinian perlu dilakukan. Ini untuk menjawab ancaman, tantangan hambatan dan gangguan (ATHG)
Hal ini mengemuka pada forum diskusi antara Kesbangpol, FKDM Kota Bekasi, dengan Kesbangpol dan FKDM Kabupaten Bandung Jum’at (26/7/2025).
Namun demikian untuk menggulirkan roda operasional peran dan fungsi organisasi FKDM perlu dukungan anggaran yang memadai.
Disebutkan Kepala Bidang Poldagri Kesbangpol Kota Bekasi Agus Naf Mpd, Kota Bekasi sebagai daerah penyangga Jakarta. Karena itu, dengan berbagai pertimbangan dan kondisi yang berkembang FKDM Kota Bekasi mendapat kucuran APBD 2925 senilai Rp 500 juta. Sementara FKDM Kabupaten Bandung di tahun anggaran 2025 Rp 100 juta.
FKDM Kabupaten Bandung melaksanakan kunjungan ke FKDM Kota Bekasi.Kunjungan ini diterima oleh Ketua FKDM Kota Bekasi, Deddy Hidayat, bersama jajaran pengurus FKDM Kota Bekasi.
Rombongan dari Kabupaten Bandung dipimpin Sekretaris FKDM Kabupaten Bandung, H. Imron Rosyadi, S.Ag, yang juga menyampaikan sambutan mewakili Ketua FKDM Kab. Bandung. Turut hadir pula perwakilan dari Bakesbangpol Kabupaten Bandung, yakni Kabid Poldagri, Elang Nurmansyah, S.Hut., M.AP.
Sekretaris FKDM Kabupaten Bandung H. Imron Rosyadi MAg menjelaskan tantangan kewaspadaan di Kabupaten Bandung cenderung bersifat spasial dan kultural, seperti konflik agraria, gesekan sosial antar komunitas desa, serta kerawanan bencana. “Wilayah kami luas dan beragam. Oleh karena itu, pendekatan sosial budaya dan penguatan peran tokoh lokal sangat penting dalam mengantisipasi ATHG,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama Ketua FKDM Kota Bekasi, Deddy Hidayat, menyoroti tantangan khas daerah perkotaan yang dihadapinya. “Kota Bekasi memiliki dinamika sosial tinggi, kepadatan penduduk, dan potensi konflik horisontal maupun disinformasi di ruang digital. Kami mengembangkan sistem pelaporan cepat dan kemitraan komunitas untuk menjawab hal itu,” jelasnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kunjungan seremonial, tetapi juga forum tukar wawasan antarlembaga. Kedua pihak membahas strategi deteksi dini, pengelolaan informasi rawan sosial, hingga penguatan struktur FKDM di tingkat kelurahan/desa.
Kabid Poldagri Bakesbangpol Kab. Bandung, Elang Nurmansyah, mengatakan kolaborasi lintas daerah merupakan langkah penting untuk menghadapi dinamika keamanan non-fisik. “Peran FKDM harus semakin relevan dan responsif terhadap kondisi lapangan. Dukungan lintas sektor, termasuk pemerintah daerah, adalah kunci keberlanjutan,” tegasnya.
FKDM Kota Bekasi dan FKDM Kabupaten bersepakat untuk menjalin kerja sama lanjutan melalui penyusunan modul pelatihan bersama, pertukaran data ATHG, serta usulan penguatan regulasi kelembagaan kepada pemerintah daerah masing-masing.
“Kita punya tantangan berbeda, tapi tujuannya sama: menjaga ketentraman masyarakat. Dengan berbagi pengalaman seperti ini, kita bisa saling menguatkan,” kata Deddy Hidayat.