15 Sekolah di Garut Selatan Sudah Belajar Tatap Muka, Zero Covid-19

Rabu, 25 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Garut, Asep Sudarsono

Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Garut, Asep Sudarsono

Sebanyak 15 sekolah di Garut Selatan terdiri dari 9 SMA dan 6 SMK sudah mulai belajar tatap muka. Zero kasus Covid-19, jadi salah satu pertimbangan pemberian izin sekolah kembali dibuka.


DARA | GARUT – “Total sudah ada 15 SMA/SMK yang sudah diizinkan tatap muka. Itu hasil verifikasi bersama gugus tugas kecamatan. Di sana itu memang nihil kasus Covid-19,” ujar Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Garut, Asep Sudarsono, Rabu (25/11/2020).

Meski telah diizinkan melakukan pembelajaran secara tatap muka, ujar Asep, proses pembelajaran dilakukan dengan tetap menggunakan protokol kesehatan.

“Pembelajaran hanya 4 jam dari jam 7.00 sampai jam 11.00, kemudian, pembelajaran juga maksimal 50 persen kapasitas,” ujarnya.

Asep menyebutkan, untuk wilayah utara dan kota hingga kini masih belum ada sekolah yang diizinkan melakukan pembelajaran tatap muka. Karena masih zona merah, pembelajaran secara daring masih jadi solusi sebelum sekolah diberi izin untuk dibuka.

“Selain daring, ada cara lain untuk pembelajaran jarak jauh yakni belajar dari TV. Kalau secara umum kesiapan sekolah sudah baik, tinggal posisi zonanya saja,” katanya.

Asep menuturkan, walaupun pemerintah mengizinkan (sekolah buka), namun tetap akan dilakukan verifikasi sesuai standar yang ada. Diantaranya mengecek kesiapan satuan pendidikan mulai dari sarana dan prasarana (sapras), juga kurikulum dan guru.

Kalau memang kondisinya tak memungkinkan, ujar Asep, walaupun ada izin, pihaknya tetap mengutamakan kesehatan siswa, guru dan orang tua (ortu). Ia mengaku khawatir sekolah jadi pusat klaster penyebaran Covid-19.

“Makanya untuk pembukaan sekolah, kami tetap harus berkoordinasi dan melibatkan banyak unsur. Kalau di sekolah terjadi, khawatir masuk ke masyarakat, nantinya semakin banyak yang terkena covid-19,” ujarnya.

Asep menambahkan, sebagai persiapan, pihaknya akan tetap melakukan verifikasi. Sehingga saat sekolah dibuka, sarana dan prasananya hingga kurikulum sudah siap.

“Jadi kesiapan itu yang diverifikasi. Agar pembelaharan belajar dengan aman,” katanya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Sebanyak 228 PNS Kota Sukabumi Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya
Pasar Murah Harlah ke-80 Kejaksaan, Kendalikan Stabilitas Harga Pangan
Dugaan Korupsi Kuota Haji, Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Dicekal Bepergian ke Luar Negeri
Prof Dr H Diding Nurdin M.Pd Terpilih sebagai Ketua Umum IKA UIN SSC Cirebon
Realisasi Belanja Pemprov Jabar Capai 52%, Tertinggi di Nasional
Deal, Bupati Bandung dan Ketua DPRD Teken KUA-PPAS Tahun 2026
Indikator Masyarakat Sehat Mandiri di Kabupaten Bandung Nilainya Dibawah 100 Poin
Bupati Bandung Tegaskan Kades dan BPD Jangan Ragu Menjalankan Koperasi Merah Putih

Berita Terkait

Selasa, 12 Agustus 2025 - 23:25 WIB

Sebanyak 228 PNS Kota Sukabumi Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya

Selasa, 12 Agustus 2025 - 23:20 WIB

Pasar Murah Harlah ke-80 Kejaksaan, Kendalikan Stabilitas Harga Pangan

Selasa, 12 Agustus 2025 - 15:14 WIB

Dugaan Korupsi Kuota Haji, Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Dicekal Bepergian ke Luar Negeri

Selasa, 12 Agustus 2025 - 10:31 WIB

Prof Dr H Diding Nurdin M.Pd Terpilih sebagai Ketua Umum IKA UIN SSC Cirebon

Selasa, 12 Agustus 2025 - 09:14 WIB

Realisasi Belanja Pemprov Jabar Capai 52%, Tertinggi di Nasional

Berita Terbaru