Eko Hari Cahyana, anggota kepolisian yang mengalami luka saat bertugas di daerah konflik. Ia mengalami cacat tubuh hingga saat ini. Namun, kini Eko diberi kesempatan menjadi siswa Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polisi (Setukpa LPP) angkatan 49 tahun 2020.
DARA | SUKABUMI – “Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Kapolri yang telah memperhatikan dan memprioritaskan anggota yang telah terkena musibah saat bertugas baik di daerah konplik maupun saat huru hara,” ujar Eko.
Eko hadir di upacara pembukaan pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) dan pembekalan kepada 1.550 siswa oleh Kapolri Jendral Polisi Idham Aziz, Di Gedung Anton Sudjarwo, Setukpa Lemdikpol Polri di Sukabumi, Jawa Barat. Selasa (03/03/2020).
Eko adalah salah seorang korban kecelakaan saat bertugas di Aceh Timur ketika penggerebekan panglima GAM. “Saat itu, terjadi kontak tembak dengan pasukan GAM dan peluru menembus pipi sebelah kiri saya,” kenangnya.
Eko mengatakan, rekan-rekan senasib mengalami luka dan menjadi cacat saat bertugas baik di daerah konflik atau kejadian huru hara diharapkan bisa mengembangkan karir seperti dirinya. “Masih banyak rekan lain yang serupa dengan saya. Semoga diberi kesempatan untuk meniti karir menjadi perwira,” singkat Eko yang terakhir berpangkat Aiptu dan pindah tugas di Polres Kediri Jawa Timur ini.
Sementara itu, Tolib anggota polisi yang juga mengalami cacat permanen berterimakasih kepada Kapolri atas kesempatan untuk bisa meniti karir menjadi perwira
Pangkat Tolib adalah Bripka. Ia mengalami cacat di bagian lengan kiri dan jempolnya pecah akibat pecahan bom saat bertugas di kesatuan Gegana Polri.
Namun, meski sekarang menjadi cacat, tidak menjadi patah semangat untuk terus meniti karir. Akhirnya, setelah lolos seleksi ia bisa ikut pendidikan di Setukpa Polri Sukabumi. “Semua memotivasi, berkat dorongan Dankop Brimob dan Wadankop Brimob juga dan yang lainnya untuk terus meniti karier dan ikut seleksi perwira,” ujarnya.***
Editor: denkur